AS dan Korsel Main Perang-perangan, Korut Targetnya
jpnn.com, KOREA SELATAN - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengerahkan enam pesawat militer ke lokasi latihan gabungan dengan Korea Selatan (Korsel), Kamis (31/8). Dia seakan ingin menunjukkan bahwa AS tak peduli dengan berbagai ancaman yang dilontarkan Korea Utara.
Langkah itu juga kontras dengan pernyataan Menteri Pertahanan James Mattis yang menegaskan bahwa AS akan tetap menempuh jalur diplomatik.
”Solusi diplomatik untuk krisis nuklir Korea Utara (Korut) akan tetap menjadi pertimbangan kami,” kata Mattis.
Sebelumnya, Trump mencuit lewat akun @realDonaldTrump bahwa perundingan bukanlah jalan keluar bagi krisis nuklir Korut. Taipan 71 tahun itu lebih condong terhadap aksi militer.
Namun, Rusia dan Tiongkok mengimbau AS tidak gegabah. Sebab, aksi militer bisa memantik perang.
Kemarin latihan gabungan AS dan Korsel yang bertajuk Ulchi-Freedom Guardian alias UFG berakhir. Menjelang penutupan, AS mengerahkan dua pesawat pengebom B-1B dari Pangkalan Militer Andersen di Kepulauan Guam ke Semenanjung Korea.
Dari arah lain, empat pesawat siluman F-35 dari Pangkalan Udara Iwakuni milik Korps Marinir AS di Jepang juga menuju lokasi latihan militer gabungan.
Meramaikan parade jet militer AS itu, Korsel menerbangkan empat pesawat militer ke lokasi yang sama. Dalam latihan rutin tersebut, juga dilakukan simulasi serangan ke Korut.
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi