BNPT-PPATK Awasi Transaksi Keuangan Mencurigakan
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kian mengawasi transaksi keuangan mencurigakan, baik yang dikirimkan kepada perorangan, perusahaan maupun yayasan.
Hal itu bertujuan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pendanaan terorisme di tanah air.
Hal itu terungkap usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BNPT dan PPATK tentang kerja sama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan Tterorisme yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Acara itu dihadiri, antara lain, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin.
Suhardi menjelaskan, PPATK mempunyai punya networking (jaringan) di seluruh dunia.
Misalnya, dengan Australia untuk berbagi informasi. Menurutnya, BNPT maupun PPATK bisa saling inisiatif mencari informasi transaksi-transaksi mencurigakan.
“BNPT kan punya taskforce yang ada di bawah pimpinan PPATK. Kami dapat person-person mencurigakan, kami berinisiatif minta inquiring ke PPATK. Pak tolong dilacak itu (aliran dana),” ujar Suhardi.
Mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan, PPATK juga bisa meminta kepada BNPT untuk mem-profiling.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kian mengawasi transaksi keuangan
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- PPATK Harus Sita Duit Judi Online Rp 86 Triliun yang Dinikmati Bank, E-Wallet & Operator Seluler