Ketum Muhammadiyah: Jangan karena Satu Orang Negara Ini Pecah
jpnn.com, JAKARTA - Semua tokoh atau elite harus turun tangan untuk mengakhiri terbelahnya masyarakat sebagai dampak kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Rujuk nasional, rekonsiliasi atau apapun namanya harus segera digelar secepatnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, agar gesekan antara masyarakat tidak terjadi, maka tokoh dari masing-masing kelompok, baik yang pro maupun kontra Ahok harus bisa meredam massa atau pendukungnya dan menerima putusan pengadilan secara legawa.
Mereka jangan dibiarkan bergerak sendiri. “Saya yakin jika dikendalikan para tokohnya, akan bisa damai dan tidak melakukan aksi,” terang dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin (11/5).
Menurut dia, para tokoh agama dan masyarakat yang berada di luar kelompok tersebut juga bisa mengambil peran sebagai mediator untuk mendinginkan suasana dan merukunkan kembali keduanya.
Harus diingat bahwa masalah hukum tidak bisa diselesaikan dengan aksi massa. Bagi mereka yang tidak puas dengan putusan pengadilan, mereka bisa menempuh jalur hukum banding.
Ia mengatakan, jangan hanya karena satu kasus atau persoalan satu orang, kemudian negara ini pecah. Keutuhan bangsa harus dipertahankan. Kerukunan dan persatuan harus dikedepankan.
“Terlalu mahal harganya, hanya karena satu orang, negara ini pecah,” tutur pria kelahiran Bandung itu.
Semua tokoh atau elite harus turun tangan untuk mengakhiri terbelahnya masyarakat sebagai dampak kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias
- Priskhianto Ingin Gelar Munas Rekonsiliasi demi Perkuat Koperasi Indonesia
- Ketum Muhammadiyah Soroti Wacana Pilkada oleh DPRD, Dia Ingatkan Begini
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok