Rieke: Usut Tuntas TPPO Berkedok Pengiriman TKI di Condet
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) DPR Rieke Diah Pitaloka mendukung langkah kepolisian mengusut tuntas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok pengiriman TKI.
Ini disampaikan Rieke menyikapi penggeledahan oleh kepolisian dan Dinas Kesehatan DKI di Klinik Zam Zam Condet, Jakarta Timur, Rabu (26/4) kemarin.
Operasi tersebut dilakukan berdasarkan penelusuran indikasi TPPO ke Timur Tengah atas sejumlah TKI, salah satunya ke Suriah. Calon korban disinyalir mendapatkan visa dari kedutaan negara penerima setelah dinyatakan lulus tes kesehatan di klinik Zam Zam, sekitar Oktober 2016.
"Padahal Indonesia melakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah sejak Agustus 2011. Dengan demikian pengiriman yang terjadi hampir dapat dipastikan unprocedural. Artinya, menjadi salah satu bukti kuat telah terjadi TPPO," ujar Rieke dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis (27/4).
Medical check-up adalah salah satu persyaratan bagi calon TKI untuk dapat berangkat ke negara penempatan. Rieke memeroleh data ada sejumlah klinik di Jakarta terindikasi biasa digunakan untuk melakukan medical check-up TKI ke Timur Tengah.
"Saya menduga klinik-klinik tersebut merupakan rekanan oknum pengiriman TKI unprocedural, terutama ke Timur Tengah," ungkap dia.
Karenanya, politikus PDI Perjuangan ini berharap kepolisian bisa membongkar klinik lain yang digunakan untuk praktik serupa. Sebab, hal itu merupakan celah terjadinya TPPO.
"Bahkan, ada indikasi klinik-klinik medical check-up digunakan pula sebagai penampungan para calon TKI ke Timur Tengah," ujar dia.
Rieke menambahkan, selain penindakan secara pidana oleh kepolisian, dia juga meminta Kemenkes untuk segera mencabut izin operasi dari klinik-klinik yang digunakan sebagai salah satu mata rantai pengiriman TKI unprocedural.(fat/jpnn)
Anggota Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) DPR Rieke Diah Pitaloka mendukung langkah kepolisian mengusut tuntas dugaan Tindak Pidana
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan
- Forkopi Dorong Pemerintah dan DPR Bisa Segera Bahas Revisi UU Perkoperasian