Sandi Klaim Kedepankan Demokrasi Sejuk
jpnn.com - JPNN.com - Berbagai bentuk kampanye hitam atau black campaign menerpa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Mulai dari fitnah Anies pengikut faham Syiah dan Wahabi, sampai spanduk provokatif di berbagai lokasi.
Menanggapi hal itu, cawagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya menerima hal itu sebagai bentuk ujian. Pasangan Anies - Sandi, kata dia, menawarkan program lain dari yang lain, yakni inovasi dalam politik.
"Tapi dengan adanya inovasi politik Anies-Sandi membuat tidak nyaman sebagian dari masyarakat, padahal masyarakat Jakarta secara keseluruhan ingin memiliki pemimpin yang mempersatukan," kata Sandi, usai berkampanye di Jalan Menteng Atas Selatan I, Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).
Kampanye hitam tersebut, kata Sandi, ingin membelah politik di Jakarta menjadi dua kubu dan mengusik kenyamanan warga ibukota.
Pihaknya, lanjut Sandi, ingin membangun 'jembatan cinta' untuk warga ibukota.
"Kita selalu mengedepankan demokrasi yang sejuk, jadi kita lihat ya ini bagian dari proses demokrasi, sayangnya proses demokrasi kita banyak yang diarahkan ke demokrasi memecah belah," kata dia.
Sejak satu tahun lalu, tambah Sandi, dirinya selalu menekankan demokrasi sejuk untuk mempersatukan.
JPNN.com - Berbagai bentuk kampanye hitam atau black campaign menerpa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Anies Baswedan dan
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk