SIMAK! Ini Penegasan Pak Luhut kepada Anies-Sandi Terkait Reklamasi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kembali menegaskan reklamasi Teluk Jakarta tidak ada persoalan dan tetap akan dilanjutkan.
Bahkan pihaknya menilai masalah reklamasi tidak ada kaitan dengan masa transisi kepemimpinan di DKI Jakarta, dari Djarot S Hidayat kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang terpilih dalam Pilkada lalu.
"Enggak ada urusan. Mau siapa pun pemerintahnya, kita harus menghormati kajian yang dikeluarkan oleh institusi yang kredibel. Enggak bisa seleramu karena kamu jadi pejabat baru langsung mau ganti-ganti semua, ya enggak boleh," ujar Luhut di kompleks Istana Negara, Selasa (11/7).
Dia kembali mengingatkan bahwa kajian reklamasi sudah dilakukan oleh pemerintah sejak 1995, ketika kepemimpinan nasional masih dijabat Presiden Soeharto. Kemudian, dilanjutkan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2008.
"Gubernur DKI kemudian Pak Jokowi (Joko Widodo-red) kan hanya menerjemahkan. Itu kan hanya dua hal, membangun bendungan dan kemudian terintegrasi dengan reklamasi. Yang salah di mana?" ujar dia mempertanyakan.
Dia mengingatkan, kalau reklamasi tidak segera dilakukan, studi mengatakan bahwa daratan Jakarta akan turun dibanding ketinggian air laut.
Kemudian, negara akan dicerca banyak pihak karena tidak konsisten terhadap kajian yang dibuat pemerintah yang lalu. Karena itu, masalah reklamasi menurutnya tak perlu diributkan lagi.(fat/jpnn)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kembali menegaskan reklamasi Teluk Jakarta tidak ada persoalan dan tetap akan dilanjutkan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ribuan PPPK 2021 & 2022 Belum Terima Kenaikan Gaji Berkala, PermenPANRB 7/2023 Tumpul
- KemenPAN-RB Sebut Pengangkatan ASN Paruh Waktu ke PPPK Tanpa Tes, Tahun Ini
- Cek Kesiapan Peparnas XVII 2024 Solo Raya, Nana Sudjana Tinjau Sejumlah Venue
- Sejumlah Tokoh Mendesak Ada Kementerian Khusus Kawasan Timur Indonesia
- Ribuan Masyarakat Hadiri Maulid Akbar Bersama Ratu Zakiyah dan Pasha Ungu
- Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat