Tak Peduli meski Difitnah Cari Keuntungan Pribadi
jpnn.com - Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekarang terkenal sebagai pusat bisnis usaha kecil. Tidak main-main, omzetnya kini mencapai Rp 2 miliar per bulan. Semua itu terjadi berkat tangan dingin Tatiek Kancaniati yang sukses menyulap desa tersebut jadi tujuan wisata bisnis yang menyenangkan.
SEKARING RATRI ADANINGGAR, Bogor
Sorak-sorai siswa SMP Islam Terpadu Darul Abidin riuh terdengar di jalan-jalan Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor. Mereka menaiki kereta kelinci keliling kampung. Meski kondisi jalanan sempit serta naik turun, para ABG itu tetap antusias mengikuti kegiatan studi banding dengan mengunjungi produk rumahan seperti kerajinan tangan, peternakan, hingga produk tanaman herbal di desa dekat kaki Gunung Salak tersebut.
”Acaranya outbound, tapi dikemas dengan pembekalan jiwa social entrepreneur. Karena itu, mereka diajak melihat cara membuat produk rumahan di beberapa industri rumahan di Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru ini,” papar Tatiek Kancaniati saat mendampingi para siswa pekan lalu.
Desa berpenduduk 12.123 jiwa itu memang dikenal sebagai desa wirausaha. Mayoritas warganya berprofesi pebisnis rumahan atau petani. Yang menjadi daya tarik, setiap RW memiliki jenis bisnis yang berbeda. Ada belasan jenis usaha yang berkembang di desa tersebut.
Di RW 01 banyak ditemui perajin anyaman bambu dan bilik. Lalu, di RW 02 terdapat perajin pandai besi dan golok ukir. Sementara itu, di RW 03 banyak warga yang memilih menggarap lahannya dengan tanaman obat, buah, dan tanaman hias. Di RW 04 bisa disaksikan berbagai industri pembuatan selai kelapa dan pembiakan ikan patin. Dari limbah industri selai kelapa tersebut, beberapa aneka usaha bisa dihasilkan seperti briket arang, nata de coco, dan aksesori.
Menuju lokasi selanjutnya, RW 05, dapat ditemui peternakan sapi, domba, dan kelinci. Produk peternakan itu juga cukup beragam mulai yoghurt, makanan kaleng kambing guling, hingga sop kambing. Selain itu, ada perajin kasur dan buah potong. Lalu, di RW 06 ada budi daya tanaman DAS (daerah aliran sungai). Di wilayah tersebut, mayoritas warganya berprofesi pedagang dan tukang bangunan.
Hampir setiap bulan Desa Tegalwaru menerima kunjungan tamu dari berbagai kota. Itu terjadi berkat kerja keras yang ditunjukkan penggagasnya, Tatiek Kancaniati. Tatiek adalah warga asli desa itu. Namun, Tatiek pernah tinggal di Depok untuk belajar social entrepreneur leader di Yayasan Dompet Dhuafa pada 2008.
Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekarang terkenal sebagai pusat bisnis usaha kecil. Tidak main-main, omzetnya kini mencapai Rp 2 miliar
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara