Tiga Provinsi Punya Angka Buta Huruf Tertinggi
Kamis, 13 September 2012 – 17:17 WIB
JAKARTA - Pengentasan buta aksara di Kawasan Indonesia Timur (KTI) masih berjalan lambat. Hal ini terlihat dari tingginya angka tunaaksara usia 15-59 di daerah Indonesia Timur.
Tiga provinsi dengan jumlah buta aksara terbanyak adalah Papua (36,31 persen), Nusa Tenggara Barat (NTB) 16,48 persen dan Sulawesi Barat 10,33 persen. Sedangkan angka buta aksara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih 10,13 persen.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga merilis 7 provinsi yang tingkat buta aksara usia 15-59 tahun di atas 5 persen. Ketujuh provinsi itu adalah Gorontalo (5,05 persen), Bali (6,35 persen), Sulawesi Tenggara (6,76 persen), Papua Barat (7,37 persen), Jawa Timur (7,87 persen) dan Kalimantan Barat (7,88 persen).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Kawadi, mengatakan, penyebab tingginya angka buta aksara di Indonesia Timur karena minimnya sarana infrastruktur dan lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM). "Daerah-daerah itu dari dulu sudah merah. Untuk Papua memang tantangannya lebih besar," kata Lydia saat menggelar Konferensi Pers di Gedung Kemendikbud Jakarta Selatan, Kamis (13/9)
JAKARTA - Pengentasan buta aksara di Kawasan Indonesia Timur (KTI) masih berjalan lambat. Hal ini terlihat dari tingginya angka tunaaksara usia 15-59
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI