Unand Tolak LGBT, Rektor: Jangankan Mahasiswa, Dosen Saya Sanksi
jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Andalas Prof Tafdil Husni tidak akan memberikan kesempatan kaum LGBT menyebarkan pahamnya ke kampus. Bukan hanya mahasiswa, dosen penganut lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) pun tidak diizinkan berada di Kampus Unand.
"Saya paling anti dengan LGBT. Itu paham perusak moral bangsa. Saya tidak akan biarkan siapa pun menyebarkan paham itu di lingkungan kampus," kata Prof Tafdil yang dihubungi, Sabtu (20/5).
Dia menambahkan, tidak melarang mahasiswa LGBT mendapatkan pendidikan. Demikian juga dosen bencong mengajar di Unand.
Namun, bila mahasiswa dan dosen itu membentuk kelompok serta menyebarkan pahamnya ke civitas akademika Unand, akan ada sanksi berat yang diberlakukan.
"Penyebar paham LGBT adalah musuh kita bersama. Jangankan mahasiswa, dosen pun akan saya tindak tegas bila menyebarkan paham menyesatkan tersebut," ucapnya.
Dia pun menyatakan kekhawatirannya paham LGBT sudah menyebar di Sumbar. Untuk menekan penyebaran tersebut, peranan dunia kampus sangat penting.
"Tidak apa-apa saya berbeda dengan sikap rektor di universitas lain. Yang saya lakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita dari kesesatan," ucapnya.
Prof Tafdil juga menyerukan, bagi para penganut LGBT jangan pernah menyebarkan penyakitnya kepada yang lain.
Rektor Universitas Andalas Prof Tafdil Husni tidak akan memberikan kesempatan kaum LGBT menyebarkan pahamnya ke kampus. Bukan hanya mahasiswa,
- Pakar ini Meyakini Tak Ada Reshuffle Meski Risma dan Pramono Maju Pilkada
- Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024
- Awas, Kandidat Terindikasi LGBT & Poligami di Pilwako Bogor Terancam Rontok
- Dokter Ibu
- HNW Tegas Ingatkan Indonesia Jangan Ikut-ikutan Thailand Legalkan Pernikahan Sejenis
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara