Rp 1 Triliun untuk Bidik Misi
Jumat, 04 Februari 2011 – 06:06 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus menggejot akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin. Salah satu program yang sudah berjalan adalah, Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi). Meski tidak terserap seratus persen, tahun ini kuota Bidik Misi diupayakan naik menjadi 50 ribu mahasiswa. Program bantuan biaya pendidikan yang diberikan sampai mahasiswa lulus ini, menelan anggaran Rp 1 triliun. Bidik Misi ini diberikan kepada mahasiswa miskin berprestasi yang masuk PTN melalui SNMPTN Jalur Undangan. Tidak ada kesempatan bagi mahasiswa yang masuk PTN melalui SNMPTIN Jalur Tes Tulis.
Pemberian Bidik Misi mulai disalurkan ke mahasiswa tahun angkatan 2010-2011 lalu. Total ada 20 ribu mahasiswa dari 90-an perguruan tinggi negeri. Baik di bawah lembaga Kemendiknas maupun di Kementerian Agama (Kemenag). Masing-masing mahasiswa mendapatkan jatah Rp 12 juta per tahun. Dari anggaran tersebut, sebagian besar dikucurkan untuk biaya pendidikan kuliah.
Baca Juga:
Mekanisme pengucuran beasiswa ini diserahkan ke masing-masing PTN. Kemendiknas mencatat, ada PTN yang menerima dulu mahasiswa lalu menyeleksi dari seluruh mahasiswa tidak mampu berprestasi untuk mendapatkan Bidik Misi. Ada pula mahasiswa yang sudah menetapkan dari awal penerima Bidik Misi melalui undangan ke SMA-SMA di kawasan PTN.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus menggejot akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin. Salah satu program yang sudah
BERITA TERKAIT
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi