Horst Henry Geerken, Ungkap Kedekatannya dengan Soekarno lewat Buku A Magic Gecko
Heran, Soekarno Menghitung Suara Tokek Hingga Sembilan Kali
Jumat, 18 Maret 2011 – 07:47 WIB
Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden pertama RI. Melalui buku berjudul A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno yang diterbitkan akhir Februari lalu, dia menuliskan kisah-kisah menarik seputar kedekatannya dengan Soekarno.
=============================
MUHAMMAD RIDWAN, Denpasar
=============================
=============================
MUHAMMAD RIDWAN, Denpasar
=============================
UMURNYA sudah tergolong senja, 78 tahun. Tapi, dia masih tampak sehat. Bicaranya lugas dan cukup energik. Dialah Horst Henry Geerken. Ketika ditemui Radar Bali (Jawa Pos Group) di kediaman Ngurah Harta di Jalan Tukad Citarum, Panjer, Denpasar, Sabtu lalu (12/3), Henry sedang bersantai. Meski demikian, saat mengobrol dengan Radar Bali, dia mengenakan pakaian rapi.
Henry langsung menunjukkan buku yang dia tulis berjudul A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno, Kesaksian Seorang Jerman di Indonesia 1963?1981. Buku itu cukup tebal: 407 halaman dan bersampul merah. Kepada Radar Bali, dia juga menunjukkan buku yang sama, tapi yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Sesuai dengan judulnya (gecko yang berarti tokek), cover buku itu bergambar tokek. "Anda pasti penasaran mengapa ada gambar tokek dan apa kaitan tokek dengan kejatuhan Soekarno," katanya lantas tersenyum. "Nanti saya jelaskan," imbuhnya dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Selama 18 tahun, 1963-1981, Horst Henry Geerken bekerja dan tinggal di Indonesia. Pria Jerman itu bahkan pernah sangat dekat dengan Soekarno, presiden
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis