Mengunjungi London saat Inggris Akan Punya Gawe Besar
Tak Ada Penjor, Suvenir William-Middleton Kian Marak
Rabu, 20 April 2011 – 08:08 WIB
Sembilan hari lagi Inggris punya gawe besar. Pangeran William, putra Pangeran Charles dan mendiang Lady Diana, akan menikahi Catherine Elizabeth Middleton alias Kate Middleton. Bagaimana suasana di London menjelang perhelatan itu? Benarkah warga di sana menyikapinya biasa-biasa saja?
DOAN WIDHIANDONO, London
==========================
==========================
DOAN WIDHIANDONO, London
==========================
"SEKARANG kalau mau booking hotel harus cepat. Hotel-hotel mulai penuh," kata Dana Keats, pegawai hotel di kawasan Knightsbridge, London. Dia menyatakan, hotelnya yang berjarak hanya satu blok dari Harrods, pusat perbelanjaan beken itu, mulai dibanjiri tamu.
Booking dari berbagai negara, terutama Asia, mulai membanjir. Hotel full. Tamu-tamu tak bisa dengan mudah memperpanjang masa tinggal mereka. Katanya, pelayanan booking lewat internet jauh lebih gampang daripada memperpanjang langsung lewat meja resepsionis. "Lebih mahal," ungkapnya.
Pada 29 April pekan depan, Inggris memang punya gawe besar. Kerajaan yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu mengadakan hajatan mengawinkan Pangeran William, antrean nomor dua untuk takhta Inggris. Putra Pangeran Charles dan mendiang Lady Diana itu menikahi Catherine Elizabeth Middleton alias Kate Middleton, gadis yang dia pacari sejak kuliah di University of St Andrews.
Sembilan hari lagi Inggris punya gawe besar. Pangeran William, putra Pangeran Charles dan mendiang Lady Diana, akan menikahi Catherine Elizabeth
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis