Berkat Sukses Ekonomi, Anggaran Militer Besar
Minggu, 21 Agustus 2011 – 16:26 WIB
SAAT Tiongkok melipatgandakan kekuatan militernya dengan menggelontorkan dana sebanyak mungkin, AS justru sebaliknya. Karena krisis ekonomi di dalam negeri, pemerintahan Presiden Barack Obama justru mengirit anggaran militer dan pertahanan. Akibatnya, pertumbuhan militer Tiongkok yang luar biasa pesat membuat para sekutu AS di Asia Pasifik gentar. Kazuya Sakamoto, pengamat lain dari Osaka University, juga mengungkapkan keprihatinan sama. "Berkurangnya kekuatan AS di Asia akan membawa dampak signifikan bagi kami," tuturnya.
Bersamaan dengan pelayaran perdana kapal induk Shi Lang pada 10 Agustus lalu, Jepang kebakaran jenggot. Kementerian Pertahanan Jepang langsung mengirimkan utusannya ke Beijing untuk meminta penjelasan soal kapal induk itu.
"Saya berharap AS segera menarik armadanya dari Timur Tengah," ujar Toshiyuki Shikata, pensiunan jenderal yang kini menjadi dosen pada Teikyo University, kepada Reuters pekan lalu. Dia berharap AS bersedia mengalihkan kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik. Terutama, setelah Tiongkok terang-terangan memamerkan kapal induk pertamanya.
Baca Juga:
SAAT Tiongkok melipatgandakan kekuatan militernya dengan menggelontorkan dana sebanyak mungkin, AS justru sebaliknya. Karena krisis ekonomi di dalam
BERITA TERKAIT
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis