Perjuangan Yudiutomo Imardjoko Hidupkan BatanTek yang Hampir Mati
Pilih Pulang meski Digaji Rp 100 Juta di Luar Negeri
Sabtu, 14 Juli 2012 – 00:14 WIB
Ilmuwan nuklir di Indonesia termasuk langka, apalagi yang reputasinya sampai diakui dunia. Salah satu yang langka itu adalah Ir Yudiutomo Imardjoko MSc PhD, peneliti nuklir yang baru-baru ini menemukan teknik pengayaan uranium tingkat rendah.
UNTUK ukuran seorang direktur utama PT Batan Teknologi (BatanTek), ruang kerja Yudiutomo terbilang sederhana. Luasnya hanya sekitar 6 x 5 meter dengan seperangkat meja kursi kerja serta sofa untuk tamu di dekat pintu. Selain itu, ada sebuah lemari setinggi 1,5 meter yang berisi buku-buku dan berkas-berkas penting BUMN di bidang industri teknologi nuklir tersebut.
AHMAD BAIDHOWI, Jakarta
Baca Juga:
Tidak ada hiasan atau barang lain yang "mewarnai" kantor yang terletak di Gedung 70 dalam kompleks Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, Banten, tersebut.
Dari luar, Gedung 70 yang menjadi kantor pusat BatanTek kebih mirip sebuah pabrik. Apalagi bagian belakang bangunan difungsikan sebagai bengkel atau workshop.
Ilmuwan nuklir di Indonesia termasuk langka, apalagi yang reputasinya sampai diakui dunia. Salah satu yang langka itu adalah Ir Yudiutomo Imardjoko
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara