Tolak Sapi Impor Tanpa Sertifikat Pedigree
Pemerintah Diminta Lakukan Reekspor dan Jatuhkan Sanksi
Jumat, 07 September 2012 – 00:42 WIB
JAKARTA - Komisi IV DPR yang membidangi peternakan mempersoalkan sapi bibit impor di Instalasi Karantina Hewan, Tangerang, yang diduga ilegal. Sebab, sapi-sapi itu tidak dilengkapi dokumen sertifikat pedigree (silsilah) sebagaimana disyaratkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 19 tahun 2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak dan Sumber Daya Genetik Hewan. “Komisi IV DPR RI dengan tegas meminta pemerintah untuk menolak atau mereekspor kembali sapi-sapi yang masuk karena tidak sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku," kata Multazam.
Anggota Komisi IV DPR, Ibnu Multazam, mengungkapkan bahwa pada Rabu (5/9) lalu Tim Komisi IV DPR mengunjungi Instalasi Karantina Hewan di Desa Kandang Genteng, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Dalam kunjungan itu Tim Komisi IV meneliti sapi bibit potong yang diimpor oleh PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) dari Australia.
Baca Juga:
Multazam yang memimpin sendiri Tim Komisi IV DPR mengatakan, dalam kunjungan itu pihaknya menerima laporan bahwa sapi-sapi yang diimpor PT TUM itu menyalahi ketentuan yang berlaku. Mengacu pada Nota Dinas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tanggal 13 Agustus 2012 ke Menteri Pertanian yang ditembuskan ke Kepala Badan Karantina Pertanian, ternyata sapi-sapi yang diimpor itu tidak dilengkapi surat keterangan sertifikat klasifikasi bibit dan pedigree secara individual sebagaimana diatur Permentan Nomor 19 Tahun 2012.
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi IV DPR yang membidangi peternakan mempersoalkan sapi bibit impor di Instalasi Karantina Hewan, Tangerang, yang diduga ilegal. Sebab,
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Dorong Desa Optimalkan Lahan pertanian untuk Genjot Swasembada Pangan
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE Pembebasan untuk PT Kreasi Sakti Mandiri
- Berani Memainkan Harga Beras, Pedagang Nakal Siap-Siap Saja
- Dukung Swasembada Pangan 2025, Jasindo Siapkan Sosialisasi AUTP di Seluruh Indonesia
- Tangerang Lokasi Terpopuler Bagi Pencari Hunian, LPKR Perluasan Penawaran Produk Baru
- Dukung Hunia Layak, BNI Bidik Penyaluran KPR FLPP untuk 10.750 Rumah