MPR-MUI Tolak Sertifikasi Ulama
Usul BNPT Redam Aksi Teror
Kamis, 13 September 2012 – 06:09 WIB
JAKARTA - Usul Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal sertifikasi ulama menuai protes. MUI mengajak seluruh ulama untuk menolak wacana tersebut. Ketua MUI Slamet Efendi Yusuf mengatakan, sertifikasi ulama merupakan bentuk fasisme gaya baru yang dicoba diterapkan oleh pihak-pihak tertentu. Rujukannya adalah langkah yang sama di Malaysia dan Singapura. Ketua LDII Chriswanto Santoso menambahkan, upaya deradikalisasi juga harus dilakukan melalui dakwah bil hal. Sebab, terorisme itu juga dipicu oleh berbagai permasalahan lain, bukan soal teologi saja. "Ada kemiskinan, kesenjangan, krisis ekonomi yang juga potensial memunculkan gerakan radikal. Di Eropa, karena krisis, maka Neo Nazi juga bangkit. Makanya, kami juga bergerak dalam pengentasan kemiskinan," kata dia.
"Itu pemikiran fasis, otoriter, dan perlu ditertawakan di era demokrasi ini," kata Slamet setelah menghadiri halalbihalal LDII kemarin.
Menurut dia, eksistensi ulama tidak dilihat dari sebuah sertifikat. Justru aneh jika ada negara yang menerapkan sertifikasi ulama sebagai upaya deradikalisasi. "Ulama itu karena pengakuan masyarakat, karena ilmu dan amalnya, bukan karena sertifikat," kata Slamet.
Baca Juga:
JAKARTA - Usul Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal sertifikasi ulama menuai protes. MUI mengajak seluruh ulama untuk menolak wacana
BERITA TERKAIT
- Imigrasi Bekasi Audiensi dengan Dinkes Untuk Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Usulkan Lima Perbaikan untuk Program MBG Saat Raker Bersama Badan Gizi Nasional
- Usulan Formasi Tambahan PPPK 2024 Minim, Honorer Diangkat Paruh Waktu
- Tak Pernah Menikmati Pendapatan, tetapi EMA Tanggung Beban Pajak yang Tidak Logis
- Musyawarah Pleno Berjalan Lancar, PW Hima Persis Kepri Apresiasi PP Hima Persis dan Panlok Hima Persis DIY
- Sidang Kabinet 3 Bulan Kerja, Prabowo Puji Kinerja Para Menterinya