Arkeolog Teliti Batu Lingga Yoni
Minggu, 21 Oktober 2012 – 10:35 WIB
INDIHIANG – Tim Arkeolog dari Balai Penelitian Arkeologi Bandung menduga di Kota Tasikmalaya pernah ada kebudayaan klasik Hindu-Budha pada masa sejarah (tahun masehi). Hal itu ditandai dengan keberadaan Batu Lingga Yoni di Gunung Kabuyutan Kelurahan Sukarindik Kecamatan Indihiang.
“Di sini terlihat adanya Lingga Yoni, simbol dari Dewa Siwa. Itu mengindikasikan di sini ada bangunan suci. Itu yang kita cari, bangunan sucinya itu apa,” ujar Ketua Tim Arkeolog Endang Widyastuti di sela persiapan pemetaan untuk penggalian di Gunung Kabuyutan, (19/10).
Batu Lingga Yoni berbentuk undakan dengan batu bulat di atasnya. Batu itu diyakini sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa dan Dewi Parvati. Melihat bentuk Lingga Yoni, para arkeolog menduga di tempat tersebut pernah ada bangunan menyerupai candi. Namun hal itu masih harus dibuktikan dengan melakukan penggalian.
Kemarin (19/10) siang para arkeolog baru melakukan pemetaan sebelum ekskavasi (penggalian di tempat yang mengandung benda pubakala). “Kita hanya diberi waktu empat hari untuk melakukan ekskavasi (penggalian) kemudian nanti kita tutup lagi,” katanya.
Baca Juga:
“Dalam kegiatan ini kami berharap bisa menemukan sampel untuk dating seperti arang agar bisa tahu sejak tahun berapa keberadaannya. Tapi, melihat gaya bangunan seperti dari kerajaan Sunda. Kerajaan Sunda itu kan ada sekitar abad ke-10 sampai 11 Masehi,” paparnya.
INDIHIANG – Tim Arkeolog dari Balai Penelitian Arkeologi Bandung menduga di Kota Tasikmalaya pernah ada kebudayaan klasik Hindu-Budha pada
BERITA TERKAIT
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom