Warga Keluhkan Tindakan 'Brutal' Polisi di Poso
Kamis, 03 Januari 2013 – 05:56 WIB

Warga Keluhkan Tindakan 'Brutal' Polisi di Poso
POSO - Warga Poso belum melupakan derita "babak belurnya" 14 warga Kalora dan Tambarana usai diperiksa polisi. Saat diberi kesempatan berbicara oleh Kapolri Timur Pradopo, hampir seluruhnya mengeluhkan kinerja polisi yang dianggap represif terhadap warga masyarakat dalam menjalankan tugas operasi penegakan hukum di Poso, Sulawesi Tengah. Yang diharapkan warga masyarakat saat itu, lanjut dia, adalah polisi terus mengejar pelaku penyerangan polisi. Sehingga demikian akan jelas dan terungkap siapa para pelaku penyerangan itu. Terkait kasus salah tangkap polisi terhadap 14 warga Poso ini, Adnan Arsal akan membawanya ke Komnas HAM di Jakarta.
Khususnya terkait kasus salah tangkap polisi terhadap 14 warga desa Kalora dan Tambarana beberapa pekan lalu. Meskipun pada akhirnya, warga dilepas karena tak terbukti sebagai bagian kelompok sipil bersenjata yang menyerang dan menewaskan empat personil Brimob di Poso.
Baca Juga:
"Yang disesalkan masyarakat kenapa polisi tidak mengejar kelompok bersenjata yang telah menyerang dan menewaskan rekannya. Justru pasukan polisi malah memilih balik kanan dan menangkapi warga di desa yang tak tau apa-apa," kritik tokoh muslim Poso, Hi Adnan Arsal di hadapan Kapolri, Panglima TNI dan kepala BIN di Poso, Rabu (2/1).
Baca Juga:
POSO - Warga Poso belum melupakan derita "babak belurnya" 14 warga Kalora dan Tambarana usai diperiksa polisi. Saat diberi kesempatan berbicara
BERITA TERKAIT
- Kepala BPJPH Apresiasi Dapur MBG dari Era Mas Pulo Gebang
- Satu Korban Perahu Getek Terbalik di Sungai Musi Ditemukan, 1 Lagi Masih Dicari
- Krakatau Steel Bantu Warga Cilegon Mendapatkan Sumber Air yang Lebih Pasti
- ATR/BPN: Hampir Seperlima Tanah di Jateng Belum Jelas Status Hukumnya
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik