Pulang Blusukan, SBY Ratas Bahas Papua
Jumat, 22 Februari 2013 – 13:32 WIB

SIAGA PENUH: Beberapa personel TNI yang bertugas di Puncak Jaya, Papua saat melakukan pengamanan, Januari 2013 lalu. Kamis (21/2) kemarin, kelompok sipil bersenjata di Puncak Jaya dan Puncak menyerang anggota TNI hingga mengakibatkan 8 orang tewas. Foto: Gamel/Cenderawasih Pos
JAKARTA - Seusai melakukan blusukan di Bukit Batumirah di lereng Gunung Slamet, Dusun Krajan, Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jumat (22/2) siang Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat terbatas terkait peristiwa penembakan misterius di Papua.
Rapat ini akan dihadiri menteri-menteri terkait seperti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Baca Juga:
"Nanti siang ada Rapat Terbatas (Ratas) kabinet. Dihadiri menteri terkait. Jadi untuk langkah ke depan yang sifatnya policy akan langsung dipimpin Presiden," ujar Purnomo di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu dilakukan menyusul terjadinya dua penyerangan terhadap prajurit TNI oleh kelompok bersenjata, Kamis (21/2). Penyerangan pertama terjadi pukul 09.30 WIT terhadap Pos Satgas TNI Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Serangan ini mengakibatkan sorang prajurit TNI Pratu Wahyu Prabowo (anggota Batalyon 13-Grup 1 Kopassus) tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Serangan diduga dilakukan oleh kelompok pimpinan Goliat Tabuni.
JAKARTA - Seusai melakukan blusukan di Bukit Batumirah di lereng Gunung Slamet, Dusun Krajan, Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal,
BERITA TERKAIT
- Dasco Disebut Mampu Selesaikan Banyak Persoalan, Pengamat: Wajar Dipercaya Prabowo
- Penegak Hukum Harus Ungkap Semua Perkara yang Diatur Zarof Ricar
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- KPK Periksa Eks Dirut Telkomsigma Terkait Dugaan Korupsi Rp280 Miliar
- Ultimatum Menko Polkam: Jangan Sampai Karhutla Terjadi di Riau
- Alasan Kepala PCO Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan