Chevron Tegaskan Rekanan Proyek Bioremediasi Tak Bermasalah
Jumat, 12 April 2013 – 20:38 WIB
JAKARTA - Sidang perkara korupsi proyek bioremediasi (pemulihan lahan tercemar limbah migas) dengan terdakwa Direktur PT Green Planet Indonesia (GPI), Ricksy Prematuri, Jumat (12/4), menghadirkan dua orang saksi dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), yakni Yoshi Prakasa dan Bagawan Isa Wahyu. Pada persidangan yang dipimpin Sudharmawatiningsih, SH, MH, itu, kedua saksi menegaskan bahwa realisasi proyek bioremediasi oleh PT GPI sudah sesuai kontrak. Yoshi Prakasa yang juga Ketua Panitia Lelang Bridging Contract PT CPI, mengungkapkan, semua prosedur lelang sudah dilewati sesuai mekanisme yang berlaku. Karenanya Yoshi membantah dugaan adanya kongkalikong dengan Ricksy maupun anak buahnya sehingga PT GPI mengantongi kontrak proyek bioremadiasi dari PT CPI. "Saya tidak pernah dihubungi," ucapnya. Bahkan Yoshi menepis anggapan bahwa PT GPI merupakan perusahaan bermasalah karena dianggap tidak profesional dan pernah ingkar janji (wan prestasi) sehingga mendapat sanksi dari BP Migas. "Kami tidak pernah menemukan dokumen yang menyatakan demikian," tegasnya.
Baca Juga:
Ditambahkannya, kontrak lelang memang ditandatangani Budiyanto Renyut dari PT CPI dan Ricksy Prematuri dari GPI. Namun dalam kontrak juga disebutkan bahwa PT GPI hanya membantu PT CPI untuk mengerjakan proyek bioremediasi. "Secara garis besar dalam kontrak memang diatur konraktor harus ikuti standar yang dikeluarkan oleh CPI," ujarnya.
Baca Juga:
Ditegaskannya, panitia lelang termasuk dirinya sudah memeroleh sertifikat procurement yang dikeluarkan BP Migas. "Panitia diangkat 9 Agustus 2011 dan berakhir ketika kontrak ini sudah ditunjuk pemenangnya 23 Agustus 2013," katanya.
JAKARTA - Sidang perkara korupsi proyek bioremediasi (pemulihan lahan tercemar limbah migas) dengan terdakwa Direktur PT Green Planet Indonesia
BERITA TERKAIT
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru