Robot Jepang Bisa Goyang Pinggul
TOKYO--Di masa mendatang, tampaknya tidak ada aksi manusia yang tidak bisa dilakukan robot. Tidak sekadar bergerak atau berjalan, kini robot pun bisa melenggang dan bergoyang. Sebab, para ilmuwan sudah menemukan rahasia keluwesan manusia yang terletak pada pinggul.
Selasa (22/10) para periset dari Humanoid Robotics Institute di Waseda University mengumumkan penemuan mereka tersebut. Setelah berjam-jam menganalisis fungsi pinggang dan pinggul pada manusia, mereka yakin akan bisa menyempurnakan penampilan robot ciptaannya dengan menambahkan pinggul. Dengan demikian, robot-robot itu bisa bergerak dengan lebih luwes.
"Sebagian besar robot humanoid tidak bisa mengimitasi gerak pinggang maupun pinggul," kata Kenji Hashimoto, salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam proyek Wabian-2.
Selama ini tim Hashimoto memang berfokus menciptakan robot-robot humanoid yang bisa mengimitasi gerakan manusia. Sayangnya, sampai sekarang gerakan robot-robot itu masih kaku.
Setelah mengetahui rahasia keluwesan manusia, Hashimoto pun berencana menambahkan pinggang dan pinggul pada Wabian-2, robot humanoid yang sedang mereka kerjakan. Dengan demikian, Wabian-2 akan bisa berjalan dengan lebih luwes seperti manusia. Tidak hanya bisa melenggang, Wabian-2 juga akan bisa menekuk dan memutar lututnya seperti manusia.
Memang, soal robot, kita bisa kalah oleh Jepang. Tetapi, mengenai goyang pinggul, Indonesia lebih kaya. Ada goyang ngebor, ngecor, patah-patah, hingga goyang itik. (AFP/hep/c14/dos)
TOKYO--Di masa mendatang, tampaknya tidak ada aksi manusia yang tidak bisa dilakukan robot. Tidak sekadar bergerak atau berjalan, kini robot pun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan