Nuh: Kasus JIS Lebih Berat Dibanding Penundaan UN
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan, kasus kemanusiaan di Jakarta International School (JIS) lebih berat dibanding kekacauaan Ujian Nasional (UN) yang berakibat penundaan ujian di 11 provinsi.
Karena itu, dia bertekad untuk menuntaskan kasus ini hingga ke dasarnya. Bahkan dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan Polri untuk memastikan kasus ini ditangani sampai tuntas akar masalahnya.
"Karena persoalan JIS ini lebih berat dibanding persoalan UN tahun lalu. Kalau UN tahun lalu ada 11 provinsi yang terlambat naskahnya, sehingga pontang-panting kita, dibandingkan JIS, persoalannya jauh lebih berat JIS, mengapa. Kalau soal UN urusan teknis, Tetapi yang ini, JIS ini, itu menyangkut nilai-nilai kemanusiaan yang sangat fatal," tutur Mendikbud di kantornya, Jumat (25/4).
Menteri asal Jawa Timur ini bahkan sampai menilai kasus sodomi di JIS dari sisi dunia pendosaan. "Dalam dunia itu, dosanya banyak, ini ibarat dosanya membunuh orang yang tidak bersalah. Jauh lebih berat lagi. Ini kan sama dengan membunuh masa depan si anak itu," tukasnya.
Sambil menyelesaikan kasus JIS, masa transisi pasca penutupan Taman Kanak-kanak (TK) di JIS juga harus dipastikan tidak ada lagi penyimpangan-penyimpangan, peserta didiknya harus dilindungi, begitu juga guru dan karyawannya.
"Kami sudah bentuk tim untuk audit sekolah-sekolah internasional, atau sekolah-sekolah kerjasama lainnya. Terus terang kami tidak membayangkan sekolah sebagus itu kejadian sepert ini. Ini tamparan yang sangat berat bagi dunia pendidikan kita," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan, kasus kemanusiaan di Jakarta International School (JIS) lebih berat dibanding
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi