Cyrus: Hasil Quick Count tak Boleh Dipesan
jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat mengatakan perlu adanya kewaspadaan dengan munculnya perbedaan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Pasalnya, jika ini tidak dilakukan maka akan membuka peluang pangsa pasar quick count hitam dari lembaga survei yang tak bertanggung jawab.
"Akan ada pangsa pasar survei hitam. Nanti dia survei, dia utak atik angka sendiri," kata Hasan dalam Konferensi Pers Lembaga-Lembaga Penyelenggara Quick Count Pilpres 2014, di Jakarta, Kamis (10/7).
Hal ini bisa menjadi preseden buruk yang dapat menggoda lembaga-lembaga tertentu untuk melakukan quick count hitam. "Kalau tidak dibereskan nanti akan terjadi di pilkada-pilkada bahkan lima tahun mendatang," paparnya.
Hasan mengatakan memang hitung cepat itu membutuhkan biaya yang mahal. Kata dia, jika tidak biaya sendiri oleh lembaga yang bersangkutan makan tentu akan ada donatur dari pihak lain.
Hasan tak menampik bisa saja ada pihak-pihak yang membiayai untuk perhitungan cepat. Bisa pengusaha, partai politik, kandidat, dan lainnya yang ingin mengetahui dengan cepat hasil perhitungan.
"Quick count itu bisa diongkosi siapapun. Tapi, hasilnya tidak bisa dipesan," tegasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Direktur Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat mengatakan perlu adanya kewaspadaan dengan munculnya perbedaan hasil hitung cepat sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional