BBM Naik, Rieke Sebut 15,5 Juta Rumah Tangga Jadi Miskin

BBM Naik, Rieke Sebut 15,5 Juta Rumah Tangga Jadi Miskin
BBM Naik, Rieke Sebut 15,5 Juta Rumah Tangga Jadi Miskin. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka meminta kenaikan harga BBM harus diikuti dengan kenaikan gaji buruh di semua sektor. Penyesuain ini perlu dilakukan karena pengalihan subsidi BBM akan menjadikan 15,5 juta rumah tangga miskin.

Legislator yang komit memperjuangkan hak buruh ini mengatakan dengan bertepatan pembahasan kenaikan Upah Minimum Kabupaten dan Kota (UMK) di berbagai daerah maka pihaknya meminta ada kenaikan gaji bagi semua pekerja di sektor apapun dengan mempertimbangkan kenaikan BBM.

""Bappenas mengatakan Rp1.000 rupiah per liter naik, maka harus ada tambahan penghasilan Rp100.000 per bulan. Artinya, kalau Rp.2000 maka harus ada tambahan Rp 200.000 per bulan," kata Rieke di Gedung DPR Jakarta, Selasa (18/11).

Dalam kenaikan UMK 2015 yang sedang dibahas dewan pengupahan kabupaten/kota saat ini, Rieke juga mendesak pemerintah pusatsegera mencabut Instruksi Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) No. 9/2013 bahwa upah tidak boleh naik lebih dari 10 persen.

"Untuk kenaikan upah 2015 perlu dukungan pemerintah pusat. Paling tidak untuk segera mencabut Inpres zaman SBY karena Sekarang para pekerja jelas bukan bagian yang 15,5 juta yang dianggap rumahg tangga miskin. Namun mereka jelas terkena dampak kenaikan BBM," tandasnya.

Rieke berharap dengan ada dukungan dari pemerintah pusat mencabut Inpres tersebut, maka akan ada keseimbangan antara penghasilan dan inflasi yang sudah terjadi. (fat/jpnn)

 


JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka meminta kenaikan harga BBM harus diikuti dengan kenaikan gaji buruh di semua sektor.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News