Dipaksa Onani oleh Teman, Dipukul Ustad Pakai Rotan
jpnn.com - SAGULUNG - Adrel, ayah dari Fr, terpaksa mendatangi Mapolsek Sagulung untuk melaporkan penganiayaan yang dialami anaknya, Selasa (6/1) sore.
Bocah 14 tahun ini dianiaya oleh ustad yang merupakan guru di Pondok Pasantren (Ponpes) An-Nimah Dapur 12 Sagulung.
Adrel menceritakan ia mengetahui anaknya dianiaya setelah menaruh kecurigaan. Ia melihat kaki Fr seperti kesakitan waktu jalan. Adrel pun menanyai perihal kaki anaknya itu. Fr pun tidak langsung mengaku kalau sudah dianiaya oleh gurunya itu.
"Saya penasaran dan saya lihat dikaki anak saya ada bekas pukulan dari rotan. Fr akhirnya mengaku bahwa dia dipukul oleh gurunya itu," ujarnya.
Adrel pun tidak terima dan langsung mendatangi Ponpes An Nikmah di Dapur 12. Dia pun sempat bertemu dengan ustad yang menganiaya anaknya itu. Tapi ustad tersebut malah menyampaikan, bahwa Fr seharusnya dirajam bukan dipukul pakai rotan.
"Anak saya diancam kalau kasus ini dilaporkan ke polisi, nanti malah saya orangtuanya akan dimasukan penjara dan akan dipermalukan," katanya.
Atas ancaman itulah, Fr tidak mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Setelah didesak baru, Fr menjelaskan permasalahan yang dihadapi satu persatu selama berada di Ponpes Annimah itu.
"Anak saya tidak sekali saja dianiaya oleh gurunya. Setiap melakukan kesalahan anak saya dihukum dengan kekerasan," ujarnya.
SAGULUNG - Adrel, ayah dari Fr, terpaksa mendatangi Mapolsek Sagulung untuk melaporkan penganiayaan yang dialami anaknya, Selasa (6/1) sore. Bocah
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri