Ternyata, 70 Persen Pelajar Sarapannya Asal-asalan
jpnn.com - BOGOR - Gerakan wajib sarapan bagi para pelajar yang digaungkan pemerintah layak mendapat dukungan masyarakat luas.
Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap, 70 persen siswa TK, SD dan SMP di Kota Bogor belum berperilaku sarapan sehat. Artinya, mayoritas pelajar masih mengonsumsi sarapan berkualitas rendah.
“Sementara berbagai kajian menunjukkan bahwa 17 persen bahkan hingga 59 persen remaja serta 31,2 persen orang dewasa di Indonesia tidak biasa sarapan,” papar Asisten II Setdakot Bogor Toto M Ulum, dalam rapat persiapan pekan sarapan nasional, di Balaikota Bogor kemarin.
Karena itu, pemkot bersama pimpinan pusat perhimpunan gizi dan pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia) bakal menggelar pekan sarapan nasional, Senin (23/02). Tujuannya adalah sosialisasi kebiasaan sarapan sehat.
“Tema kegiatan ini adalah Sarapan Sehat dan Jajanan Aman, Generasi Sehat Berprestasi. Pemkot mendukung karena berdampak pada perbaikan gizi dan pangan di Kota Bogor,” ujarnya.
Pekan sarapan nasional juga sebagai ajang pertukaran informasi, serta membiasakan perilaku sarapan sehat dan bergizi. Sasarannya adalah masyarakat usia dini, pelajar, dan tokoh masyarakat. Acara ini juga akan melibatkan pimpinan SKPD di lingkungan pemkot, kader PKK, serta jurnalis dan blogger. (*/ric)
BOGOR - Gerakan wajib sarapan bagi para pelajar yang digaungkan pemerintah layak mendapat dukungan masyarakat luas. Institut Pertanian Bogor (IPB)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Cermati Syarat & Mekanisme Pendaftarannya
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara
- UAC Mojokerto Perkuat Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi dalam ICORCS 2025