Pengamat Militer: Pertahanan Bukan Soal Tentara dan Senjata Saja
![Pengamat Militer: Pertahanan Bukan Soal Tentara dan Senjata Saja](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150223_153742/153742_276356_tni.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat militer, Mufti Makarim mengamini statemen Menteri Pertahanan di akun Ryamizard Ryacudu @Ryamizard_R, yang menyebut jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan dalam 3 hari.
"Itu kan yang dari dulu sudah dibilang analis keamanan dunia, kalau soal pertahanan bukan soal tentara dan senjata saja. Tapi daya dukung terhadap pasukan dan senjata seperti apa," kata Mufti menjawab JPNN.com, Senin (23/2) di Jakarta.
Mufti menyebutkan, operasional tentara bersama perangkatnya seperti mobil hingga pesawat tempur memerlukan dukungan untuk mobilisasi. Tidak saja ketersediaan jalan, bandara, tapi juga bahan bakar/energi untuk mengoperasikan peralatan perang yang ada.
"Pertahanan juga butuh suplai energi. Makanya kalau kita mau menjadi negara yang memiliki konsep negara kuat, sudahilah klaim pertahanan hanya urusan tentara saja. Kembalilah pada konsep holistik, karena pertahanan butuh dukungan banyak aspek," tegasnya.
Selain itu, Mufti juga mengingatkan bahwa pertahanan jangan hanya dilihat dari sisi militer. Sebab, di era teknologi sekarang ini, cukup dengan serangan virus saja, negara bisa lumpuh.
"Pertahanan itu tidak melulu militer, diserang dengan virus saja kita lemah, diserang dengan ancaman kelaparan saja kita lemah. Nah, sekarang Menhan menyatakan itu, apakah sekedar pernyataan atau dia punya satu konsep ke depan harus bagaimana?" tandasnya mempertanyakan.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pengamat militer, Mufti Makarim mengamini statemen Menteri Pertahanan di akun Ryamizard Ryacudu @Ryamizard_R, yang menyebut jika Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Satpol PP Tertibkan Badut dan Gelandangan di Kota Solok
- Ini Alasan Jasa Marga Tak Bisa Perbaiki Jalan Rusak Akses GT Karawang Timur, Oh
- Kejagung Diminta Hati-Hati Gunakan Sprindik di Kasus Ditjen Migas
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri
- Penahanan Tersangka Korupsi Ini Dipindah KPK ke Polda Kalsel
- Hasto Minta Pemeriksaannya Besok di KPK Ditunda