Akui TKB CPNS jadi Celah Kongkalikong

jpnn.com - JAKARTA--Pemerintah menyesalkan sikap beberapa pemda yang berusaha memainkan hasil tes kompetensi bidang (TKB) untuk mendongkrak nilai. Padahal maksud dari pelaksanaan TKB untuk melihat kemampuan pelamar.
"Maksud dilakukannya TKB itu sebenarnya sangat bagus. Hanya saja tujuannya disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan manipulasi," terang Asdep Perumusan Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Arizal kepada JPNN, Rabu (11/3).
Memang, menurutnya, meski nilai TKD-nya tinggi, kalau prakteknya jelek ya susah lulus juga. Karenanya, bisa saja ada pelamar yang hasil TKD rangking satu, namun ketika praktek (TKB), hasilnya berbalik. Yang tadinya rangking satu, bisa berubah di peringkat di bawah.
"Intinya pelamar itu harus jago teori dan praktik," ucapnya. Namun, hasil TKB tidak boleh dimanipulasi.
Melihat potensi kecurangan besar, menurut Arizal, pemerintah akan memberikan pembatasan jenis jabatan yang akan di-TKB. Jadi tidak semua jabatan harus TKB.
"TKB akan kita fokuskan untuk jabatan-jabatan tertentu saja sepeti jaksa, dosen/guru, perawat, bidan, penyuluh. Posisi ini kalau hanya lihat TKD, tidak bisa menjamin SDM-nya bagus atau tidak, makanya perlu TKB," terangnya.
Sedangkan untuk jabatan administrasi, analisis keuangan, auditor, dan lain-lain tidak diperlukan TKB lagi. (esy/jpnn)
JAKARTA--Pemerintah menyesalkan sikap beberapa pemda yang berusaha memainkan hasil tes kompetensi bidang (TKB) untuk mendongkrak nilai. Padahal maksud
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Yayasan Jiva Svastha Nusantara Gelar Seminar Edukasi Higienitas Air Minum
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI
- Tim 8 Prabowo Yakin Kopdes Merah Putih Bisa Melepaskan Petani dari Praktik Tengkulak
- Bukber Pegawai Kemensos, Gus Ipul Serukan Solidaritas dan Kepedulian ke Sesama
- Berpedoman Pada Prinsip 5T, TASPEN Pastikan Pembayaran THR 2025 Bakal Tepat Waktu