Kabupaten Ini Banyak Anak Suku Laut yang Tidak Sekolah
jpnn.com - LINGGA - Pendidikan menjadi wajib untuk dikecap siapapun. Namun, mirisnya hal tersebut belum tersentuh disemua kalangan masyarakat di Lingga. Seperti hal nya, kelompok adat Suku Laut di pesisir kabupaten Lingga yang masih belum semua dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah, Jumat (27/3).
Beragam masalah dilapangan, seperti pola hidup warga suku Laut Lingga yang masih bertahan dengan hidup nomaden, tinggal di sampan berpindah dari satu pulau ke pulau lain tergantung musim angin laut. Begitu juga anak-anak mereka seperti halnya Zakaria, salah seorang warga suku laut yang tinggal di pulau Koka, desa Batu Belubang.
Warga suku Laut yang memang telah bersebati (bersatu dengan alam red) tinggal di sampan. Di pulau Koka, sedikitnya terdapat tiga keluarga suku Laut. Dengan bangunan dari kayu, lebih kurang 2 x 2 meter, beratap terpal dan daun kajang, menjadi tempat mereka berteduh.
Selain itu, terdapat juga anak-anak suku laut, lebih kurang delapan orang. Baik laki-laki, maupun perempuan yang saat ini telah usia sekolah. Namun, tidak seorangpun di antara anak-anak mereka yang ikut bersekolah, meskipun di dusun Berjong dan Batu Belubang sendiri, telah ada sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Kami biasa tingga berpindah-pindah. Kami juga tidak punya rumah," ungkap Zakaria, warga suku Laut pulau Koka, desa Batu Belubang, Senayang ini.
Hal inilah yang membuat anak-anak Zakaria, juga kesulitan untuk ikut dalam sekolah formal. Setiap kali musim angin laut membaik, dikatakan Zakaria, ia dan kelurganya akan berpindah lagi ke pulau lain yang banyak menghasilkan ikan, untuk bertahan hidup. "Anak-anak kami ikut kami ke laut," tambah Zakaria.
Meski memang tidak mengerti soal pendidikan dan memang belum tersentuh pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, Zulkifli juga mendambakan bisa tinggal menetap. Namun, sampai saat ini, pemerintah daerah belum mampu menginklud semua warga suku laut untuk memberikan tempat tinggal tetap yang memadai dan juga pendidikan untuk anak-anak mereka. (cr11/jpnn)
LINGGA - Pendidikan menjadi wajib untuk dikecap siapapun. Namun, mirisnya hal tersebut belum tersentuh disemua kalangan masyarakat di Lingga. Seperti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional