OPM Menantang, TNI dan Densus Jangan Diam
jpnn.com - JAKARTA -- Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bermarkas di Lany Jaya, Papua, pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang TNI dan Polri serta masyarakat non Papua, perang secara terbuka. OPM menolak segala macam dialog, dan menganggap perang terbuka merupakan harga mati.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy, meminta TNI dan Polri khususnya Kepala Densus 88 Polri tidak diam saja.
Aboebakar cukup prihatin kenapa Panglima TNI dan Kepala Densus 88 hanya diam dengan ancaman teror dari Kelompok separatis OPM dimaksud.
"Ini adalah bentuk teror yang nyata dan secara terbuka telah disampaikan ke publik. Hal ini seharusnya ditanggapi secara serius oleh Kepala Densus 88 dan Kepala BNPT," kata Aboebakar, Senin (25/5).
Dia mengaku, masyarakat banyak yang menanyakan kepada DPR selaku mitra kerja kenapa Densus 88 hanya diam saja dengan teror yang terang benderang seperti itu.
Akhirnya, kata dia, beberapa kalangan membandingkan persoalan ini dengan penembakan yang dilakukan Densus terhadap Nurdin pada September tahun yang lalu, yang ditembak saat salat Ashar karena diduga sebagai teroris.
"Namun orang-orang ini (OPM) yang sudah melancarkan ancaman teror secara terbuka hanya diam saja. Akhirnya sebagian orang menyimpulkan, bahwa aparat memiliki standar ganda dalam mengkategorisasikan teroris," kritik Aboebakar.
JAKARTA -- Kelompok teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bermarkas di Lany Jaya, Papua, pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menantang
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya