Menteri BUMN Tergelitik Hasil Uji Lab Sucofindo soal Beras Plastik

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menganggap hasil uji laboratorium PT Sucofindo atas sampel beras plastik yang berbeda dengan institusi lainnya merupakan hal aneh. Tak tanggung-tanggung, hasil uji sampel beras plastik oleh laboratorium Sucofindo itu berbeda jauh dengan lima laboratorium di institusi lain di bawah pemerintah.
Menurut Rini, dirinya sampai merasa perlu menanyakan hasil uji sampel beras yang diduga mengandung sintetis itu ke Sucofindo. Sebab, sampel beras yang diuji Sucofindo dan lima laboratorium lainnya sama.
"Saya juga menanyakan, hasilnya kenapa beda, padahal kan samplenya yang diambil sama. Di BPOM nggak ada indikasi itu. Mengapa hal ini bisa terjadi?” ujar Rini saat ditemui di Kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (28/5).
Menyikapi perbedaan hasil uji laboratorium itu, Rini meminta anak buahnya di Sucofindo untuk memberikan laporan detail terkait hasil sample beras tersebut. Ia berharap laporan itu memperjelas persoalan yang ada.
"Saya sudah minta ke Sucofindo supaya saya diberikan hasil yang detailnya seperti apa. Nanti hari Senin," katanya.
Sebelumnya, lima instansi antara lain BPOM, Pusat Laboratorium Forensik Polri, Balitbang Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Puspitek Serpong menyatakan tidak ada kandungan plastik dalam beras yang diduga sintetis. Namun, Sucofindo justru merilis hasil berbeda.
Perusahaan BUMN itu menyatakan bahwa sample beras yang diuji terbukti mengandung zat-zat berbahaya.(chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menganggap hasil uji laboratorium PT Sucofindo atas sampel beras plastik yang berbeda
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap, Ribuan Honorer Resmi jadi PPPK Sebentar Lagi, Tunjangan Langsung ke Rekening
- Senada dengan Pramono, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
- SMSI Gelar Seminar Nasional, Tunda Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan
- AIPKI: Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung Harus Jadi Pengingat untuk Benahi Sistem PPDS
- KPK Tahan Eks Dirut Inalum Terkait Kasus di PT PGN yang Rugikan Negara Rp200 Miliar
- Soal Kemungkinan Objek Seksualitas Lain dari Dokter Priguna, Polda Jabar Ungkap Temuan Ini