Top! Pasukan Khusus Bentukan Buwas Terdiri dari TNI dan Polri, Rahasia dan "Kejam"
jpnn.com - SETELAH mendapatkan izin dari Presiden Jokowi Widodo, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso membentuk pasukan khusus yang fungsi dan operasinya memberangus peredaran narkoba di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Prajurit ini nanti tidak akan bisa disuap, ketika instruksi dari saya A maka dia akan laksanakan A. Perintah tembak kapal, dia akan tembak. Tak ada negoisasi," tegas Budi Waseso saat konfrensi pers di Epiwalk Epicentrum, Jakarta Selatan, (13/10).
Dibentuknya tim khusus ini, menurut Buwas, berangkat dari pemikiran idenya. Oleh karena itu, dia mempertaruhkan jabatannya jika prajurit didikannya tersebut gagal memberantas peredaran narkoba di NKRI.
"Kekegagalan pasukan ini berarti kegagalan saya juga. Pertaruhan ini saya sudah sampaikan kepada pak Presiden," terangnya.
Labih lanjut, saat ini, prajurit militan pemberantas kartel narkoba tersebut, sedang dilatih kemampuannya. Menurut Buwas, anak didiknya itu akan dirahasiakan identitasnya, bahkan lokasi pelatihannya sangat terisolasi.
"Sekarang sedang dilatih khusus, di tempat khusus. Pasukan terdiri dari macam-macam latar belakang profesi, dari TNI sampai Polisi. Seleksinya luar biasa," terangnya.
Tak hanya itu, para pelatih yang memberikan materi kepada prajurit pun tak tahu-menahu maksud dan tujuan latihan prajuritnya itu.
Karenanya, pelatihan untuk prajurit ini sangat ekslusif. Buwas mengakui tak mengadopsi pola latihan dari manapun.
SETELAH mendapatkan izin dari Presiden Jokowi Widodo, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso membentuk pasukan khusus yang fungsi
- ART Yakin Gebrakan Menko Polhukam Bikin Pemain dan Bandar Judi Online Ketar-Ketir
- Wamenaker Afriansyah Sambut Baik Persiapan Lulusan UMM untuk Bersaing di Dunia usaha
- Seru Nih, KLHK Gandeng MLH PP Muhammadiyah Gelar Lomba Stand Up Comedy Lingkungan Hidup
- Iwakum Kecam Aksi Doxing yang Dilakukan Influencer kepada Wartawan
- Hendra Hidayat: ASN yang Masuk Usia Pensiun tak Perlu Takut
- KPK Dalami Bukti Keterlibatan Ketua Komisi V DPR dalam Kasus DJKA Kemenhub