Pengangkatan Honorer K2 Batal, DPR Masih Beri Harapan
jpnn.com - JAKARTA - Rencana pengangkatan sekitar 400 ribu honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS batal. Alasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, tidak ada anggaran di APBN 2016 yang dialokasikan untuk pengangkatan yang rencana semula dimulai tahun depan.
Menyikapi hal ini, Ketua Komisi II DPR Rambe Kamarulzaman mengimbau para honorer K2 tetap tenang. Menurutnya, masih ada harapan honorer K2 bisa diangkat menjadi CPNS.
Politikus senior Partai Golkar itu menjelaskan, pengalokasian anggaran untuk pengangkatan honorer K2 masih bisa diperjuangan saat pembahasan APBN Perubahan 2016.
"Kita lihat masih ada harapan lewat APBN Perubahan. Saya imbau para honorer tetap tenang," ujar Rambe kepada JPNN kemarin (3/11).
Diakui, uang negara memang tersedot sangat banyak untuk penyertaan modal ke BUMN. Hal itu yang menyulitkan memasukkan alokasi anggaran untuk pengangkatan honorer. Namun, dia meyakinkan, komisi yang dipimpinnya akan memperjuangan agar anggaran untuk honorer K2 bisa terakomodir di APBN Perubahan 2016.
"Sekali lagi, masih ada peluang masuk di APBN Perubahan," ucap politikus asal Sumut itu.
Sementara itu, menyikapi batalnya pengangkatan ini, reaksi keras datang dari Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih.
Titi mengatakan, pihaknya telah merancang aksi unjuk rasa besar-besaran pertengahan Desember mendatang.
JAKARTA - Rencana pengangkatan sekitar 400 ribu honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS batal. Alasan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa