Mau Digusur Dari Sekretaris Fraksi Golkar, Bamsoet Malah Senang
jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, akhirnya angkat bicara terkait kabar bahwa dirinya akan digusur dari jabatan pimpinan fraksi, setelah Setya Novanto resmi menduduki kursi ketua fraksi. Bukannya galau, anggota Komisi III DPR itu malah senang.
Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu tidak mempersoalkan ada pihak yang berspekulasi akan terjadi perombakan besar-besaran pengurus Fraksi Partai Golkar DPR dan pimpinan komisi serta alat kelengkapan atau badan di DPR pasca skandal Papa Minta Saham dengan ditunjuknya Setya Novanto sebagai ketua fraksi. Perombakan tersebut dikabarkan merupakan aksi balas dendam dan akan menggusur orang-orang Ade Komarudin dan SOKSI.
“Ya biar saja. Biarkan publik dan kader di akar rumput yang menilai. Saya sih enjoy dan santai-santai saja. Saya Malah senang karena terbebas dari beban,” kata Bamsoet, dalam pesan singkatnya, Selasa (5/1) malam.
Bendahara Umum DPP Golkar tersebut, juga tidak peduli jika publik menilai penempatan Kahar Muzakir, sebagai ketua banggar menggantikan Ahmadi Noor Supit, merupakan hadiah karena Kahar selaku Wakil Ketua MKD berjuang mati-matian membela Novanto di sidang etik MKD. “Saya juga tidak terlampau peduli,” pungkas Bamsoet.
Sebelumnya, Bamsoet membenarkan kabar bahwa begitu Novanto resmi menjadi Ketua FPG DPR, maka Sekretaris FPG akan ditempati orang-orang Novanto. Begitu juga posisi ketua Banggar yang kini dijabat Waketum Golkar, Ahmadi Noor Supit.(fat/jpnn)
JAKARTA – Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo, akhirnya angkat bicara terkait kabar bahwa dirinya akan digusur dari jabatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan