Yang Gemar Cari Jodoh dengan Tinder Hati-hati!

jpnn.com - ANDA yang gemar bermain Tinder sepertinya harus mengurangi frekuensi permainan situs cari jodoh online itu. Baru-baru ini sebuah esai berjudul Tinderization of Feeling mempublikasikan soal perubahan perilaku yang disebabkan akibat seseorang gemar bermain Tinder.
Esai yang dipublikasikan oleh penulis bernama Alicia Eler dan Eve Peyser itu menjabarkan bahwa Tinderization membawa dampak bagi perubahan perilaku seseorang yang cenderung lebih gegabah mengambil keputusan.
Kedua penulis itu berujar bahwa banyak kasus yang terjadi di masa kini, seseorang dapat menjadi pasif, malas bergaul dengan orang lain, malas dengan keribetan, serta cenderung mempersingkat masalah dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Fenomena itu kini disebut Tinderization.
Tinderization mengusung konsep dimana pengguna Tinder dapat berubah menjadi angkuh, dingin, dan cenderung menarik diri dari lingkungan.
”Tinder lebih dari sekedar aplikasi kencan. Ini adalah sebuah metafora dimana seseorang dapat berubah menjadi layaknya mesin dalam membuat sebuah keputusan. Hal itu juga membawa seseorang jadi cenderung mempersingkat masalah tanpa berpikir sesuatu yang benar-benar terbaik untuk dilakukan dalam mengambil keputusan,” ujar kedua penulis tersebut. (sis/mas/jpnn)
ANDA yang gemar bermain Tinder sepertinya harus mengurangi frekuensi permainan situs cari jodoh online itu. Baru-baru ini sebuah esai berjudul Tinderization
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Vivo V50 Versi Murah Meluncur di Indonesia, Sebegini Harganya
- WhatsApp Rilis Fitur Baru Untuk Paket Stiker
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Netflix Menguji Coba Fitur Pencarian Baru Berbasis OpenAI, Masih Terbatas di iOS