WASPADA! Usai GMT Diramal akan Terjadi Bencana Dahsyat
![WASPADA! Usai GMT Diramal akan Terjadi Bencana Dahsyat](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160310_182442/182442_775321_gerhana_matahari_tarakan.jpg)
jpnn.com - JAKARTA – Peter Stockinger Kosmobiolog Inggris Peter Stockinger meramalkan gerhana matahari total yang terjadi Rabu (9/3) kemarin akan disusul bencana alam yang menyebabkan malapetaka di Eropa Utara.
Seperti dilansir Mirror, Peter mengatakan posisi bintang-bintang sejajar saat peristiwa langka tersebut. Nah, posisi bintang-bintang seperti itu menjadi pertanda datangnya cuaca buruk dan bisa jadi mendatangkan bencana.
Menurutnya, gerhana matahari total yang melintasi Indonesia adalah bagian dari Saros bulanan seri 130 yang berulang setiap 18 tahun 11 hari, dimulai pada tahun 1096 dan terus berlanjut hingga 2394.
Setelah mempelajari grafiknya, menurut Peter, kecenderungan aktivitas hot spot adalah di Mesir, Italia, Spanyol, Turki dan Armenia, Prancis, Portugal, serta Jerman.
‘Master Astrolog’ itu menghabiskan 25 tahun mempelajari filosofi, astrologi, dan teknik astrologi Abad Pertengahan, Renaissance, dan Eropa Era Modern.
Sebelumnya, Peter mengklaim bahwa dia sudah memprediksi terjadinya serangan teror Paris beberapa waktu lalu. Menurutnya, gerhana matahari terakhir yang terjadi pada 13 September 2015 akan dengan serangan teror.
Ternyata benar, pada 13 November tahun lalu, Paris diguncang teror.
“Dalam sebuah posting blog yang dipublikasikan pada Agustus lalu, saya menulis tentang gerhana matahari total dan memprediksi kemungkinan terjadi pembunuhan di Paris. Sedihnya, ternyata benar.”
- Amerika Rayakan Terbitnya Surat Penangkapan Pejabat Militer Rusia
- WN Jepang Ditusuk di Jiangsu, China Mengklaim sebagai Negara Teraman di Dunia
- Gelar Kompetisi Olahraga, PPI Munich Bangun Solidaritas Pelajar Indonesia di Jerman Selatan
- Penjara Penuh, Militer Israel Mengerem Operasi Penangkapan Warga Palestina
- Menkes Arab Saudi: Lebih dari 1.300 Jemaah Haji Meninggal di Tanah Suci
- Menag Yaqut Pastikan tidak Ada Penyalahgunaan Alokasi Kuota Tambahan Haji