Tanpa Mbak-Mbak Ini, Losmen di Sarkem Bakal Sepi

Tanpa Mbak-Mbak Ini, Losmen di Sarkem Bakal Sepi
Para pekerja seks komersial (PSK) di Pasar Kembang, Jogja. Foto: Radar Jogja/JPG

jpnn.com - JOGJA - Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Chang Wendriyanto meminta pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Jogja tidak latah soal penutupan lokalisasi. Menurutnya, setelah penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya dan Kalijodo di Jakarta Utara, bukan berarti lokalisasi Pasar Kembang di Kota Jogja juga bakal langsung ditutup.

Chang mengatakan, harus ada konsep yang jelas jika lokalisasi yang kondang dengan sebutan Sarkem itu bakal ditutup. ”Kalau tidak punya  konsep yang jelas, ya jangan ikut-ikutan menutup,” katanya seperti dikutip Radar Jogja.

Politikus PDIP itu menegaskan, banyak pihak yang tidak memahami Sarkem tapi banyak bicara seolah-olah paling mengerti. Chang yang juga ketua LPMK  Sosromenduran itu menegaskan, selain PSK sebenarnya justru banyak pihak menggantungkan hidup di Sarkem.

Ia mencontohkan pada penjual makanan kecil, tukang parkir, hingga pemilik losmen di kawasan  Sarkem. Menurutnya, tanpa keberadaan PSK maka losmen-losmen di Sarkem akan sepi.

”Kalau mbak-mbake (PSK) tidak di sini, losmen tidak laku. Gelem po (apa mau, red) pejabat menginap di Sarkem? Kecuali kalau butuh,” tuturnya.(pra/laz/ong/JPG/ara/JPNN)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News