Strategi agar Lolos PPDB Jalur Khusus
jpnn.com - SURABAYA – Hari ini Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk enam jalur khusus dimulai secara offline.
Enam jalur khusus itu adalah jalur Mitra Warga, Prestasi Olahraga, Prestasi Akademis, Jalur Prestasi Non Akademis, Inklusif, dan Satu Lokasi. Pendaftaran dilakukan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota dan Sekolah masing-masing.
Meski dilakukan dengan sistem offline, belajar dari pengalaman sebelumnya, orang tua dan siwa harus benar-benar pintar mengatur strategi dan taktik. Sebab, ada banyak ketentuan yang membuat para siswa tidak lolos ke sekolah selanjutnya.
Ketua PPDB Yusuf Masruh mengatakan banyaknya siswa tidak lolos itu karena mereka salah menentukan sekolah yang dituju sesuai dengan kemampuan dan tempat tinggal mereka.
Misalnya, saja ada siswa yang juara karate dan berasal dari Surabaya Barat namun memilih sekolah di kawasan Surabaya Timur. “Ketika ada siswa dengan prestasi sama dan lokasi rumahnya lebih dekat maka yang diterima adalah sekolah tersebut,” kata Yusuf.
Maka dari itu, pada PPDB kali ini, nantinya Dispendik yang akan menentukan sekolah yang akan menerimanya. Orang tua dan siswa cukup mengisi data formulir dan melampirkan prestasi akademik, nonakademik maupun olahraga.
Tak hanya untuk jalur khusus, PPDB online pada jalur sekolah kawasan dan jalur umum dipastikan tak kalah seru.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan mengatakan sekolah kawasan tetap menjadi pilihan favorit dalam PPDB Surabaya tahun ini.
SURABAYA – Hari ini Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk enam jalur khusus dimulai secara offline. Enam jalur khusus
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia