Politikus PDIP Minta Jokowi Copot Sutiyoso
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta Presiden Joko Widodo mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Menurutnya, belum ada prestasi yang menonjol dari kinerja mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Mengenai pemberantasan terorisme, kata dia, perlu diapresiasi kinerja Kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia melihat, BIN belum mampu melakukan koordinasi dengan baik antarlembaga penegak hukum.
BIN, lanjut dia, tidak melakukan pertukaran informasi intelijen yang baik dengan kepolisian. Karena itu, dibutuhkan kepala BIN yang baru untuk bisa melakukan tugas intinya itu. "Kalau di Komisi I, bidang intelijen kita butuh kepala BIN baru," terang politikus PDIP itu.
Kata Charles, ketidakcakapan Sutiyoso dalam memimpin terlihat ketika meminta agar lembaganya diberi tambahan wewenang. Seperti penangkapan dan melakukan interogasi tanpa pengacara.
Sejatinya, BIN hanyalah memberikan informasi. Untuk aksi penindakan, itu dilakukan aparat penegak hukum.
Indonesia, lanjut Charles, menganut criminal justice model dalam penanganan terorisme. Indonesia tegas menganut asas praduga tak bersalah dalam penegakkan hukumnya.
Belum sampai beralih ke international security model seperti di Malaysia maupun Singapura dimana intelijennya bisa langsung menindak terduga terorisme.
"Ini kan salah (permintaan penambahan wewenang). Karena tidak mampu melakukan intelijen gathering, akhirnya menimbulkan permintaan BIN untuk lakukan kegiatan seperti itu (penangkapan)," sindirnya.
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta Presiden Joko Widodo mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Menurutnya, belum
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Atasi Krisis Air Bersih, Masyarakat Kecamatan Cijeruk Bangun Fasilitas Sarana Air Bersih
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suke
- BMKG Berikan Peringatan Dini Banjir Rob di Jakarta, Ini Wilayah yang Rentan Terkena
- Buntut Pemerasan Penonton DWP, Kapolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran
- Siapkan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Serap Aspirasi Pemda