Pengganti Anies: Urusan Guru Masalah Klasik
jpnn.com - JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, sebagai menteri pengganti Anies Baswedan, dirinya hanya menjalankan visi dan misi milik Presiden Jokowi.
”Saya itu pembantu presiden. Tugasnya adalah menjalankan program-program pemerintah,” katanya seusai sertijab dengan Anies Baswedan di gedung Kemendikbud, Senayan, kemarin petang.
Guru besar sosiologi Universitas Negeri Malang (UM) itu menyatakan baru mendapat kabar penunjukan sebagai menteri di Kabinet Kerja Selasa malam. Namun, Muhadjir enggan menjelaskan detail kronologi sampai bisa diangkat sebagai RI-27.
Muhadjir membeberkan, ada dua tugas utama yang diberikan presiden kepadanya, yakni mempertajam pendidikan vokasi dan melaksanakan kartu Indonesia pintar (KIP). ”Mas Anies sudah membuat fondasinya. Saya nanti melanjutkan,” katanya.
Instruksi terkait vokasi dan KIP itu tidak lepas dari tujuan utama kocok ulang menteri-menteri Kabinet Kerja. Di antaranya adalah keterkaitan dengan memperpendek kesenjangan dan tenaga kerja. Menurut Muhadjir, program Indonesia pintar itu terkait dengan kesenjangan akses belajar. Sedangkan pendidikan vokasi terkait dengan penyediaan tenaga kerja terampil.
Sementara itu, saat disinggung soal kurikulum dan guru, Muhadjir menuturkan, tidak ada masalah berarti. Dia menyatakan akan melanjutkan program kurikulum yang saat ini sudah berjalan.
Untuk urusan guru, Muhadjir mengatakan merupakan masalah laten di dunia pendidikan. ”Urusan guru itu masalah klasik. Terkait guru tidak tetap, kompetensi, dan kesejahteraan,” ujarnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Asman Abnur punya fokus utama untuk merealisasikan program e-budgeting di seluruh pemerintahan daerah dalam waktu dekat. Dia menyebutkan bahwa program e-budgeting itu akan membuat pemerintah lebih efektif dan efisien.
JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, sebagai menteri pengganti Anies Baswedan, dirinya hanya menjalankan visi dan misi milik Presiden
- UT Gandeng 2C2P Tingkatkan Akses Pendidikan Melalui Teknologi Fintech
- Dana BSI Scholarship 2024 Tembus Rp 37,5 Miliar
- Pertama dari Indonesia, Prof Ali Berawi Raih Gelar Honorary Doctor dari SPbPU Rusia
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Daerah, Astra Gelar FKSB ke-11 di Jakarta
- Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan Vokasi Menunjukkan Tren Penurunan, Ini Faktanya
- Fitur Gratis Pijar Belajar Bantu Siswa Supaya Tak Salah Jurusan