Inilah Beda Jokowi dan Bung Karno saat Didemo

jpnn.com - JAKARTA - Sikap Presiden Joko Widodo yang enggan menemui para ulama perwakilan massa Aksi Bela Islam II di depan Istana Negara, Jumat (4/11) menjadi sorotan banyak kalangan.
Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago bahkan menyebut presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu terkesan tidak berani bertemu dengan rakyatnya sendiri.
Pangi mengatakan, mestinya dalam demokrasi malah antara rakyat dan pemerintah yang berkuasa tidak berjarak. Sebab, demokrasi dari dua kata yakni kratos yang berarti kekuasaan (presiden) dan demos yang berarti rakyat.
"Rakyat dengan pemimpin itu ibarat air dengan ikan, nggak boleh ada jarak," ujar Pangi, Sabtu (5/11).
Menurutnya, ada beberapa kesalahan Presiden Jokowi dalam menyikapi Aksi Bela Islam II yang patut disayangkan. Pertama, katanya, Jokowi gagal berdiri di atas semua kepentingan kelompok dan golongan.
Padahal, Proklamator RI Soekarno pernah menerima segelintir pendemo untuk diajak berdialog. Sedangkan Jokowi yang didemo ratusan ribu rakyatnya justru malah pergi.
"Kita masih ingat dengan istilah vox populi, vox dei (suara rakyat adalah suara Tuhan). Sepuluh orang saja yang menghadap menyampaikan aspirasi dan kehendaknya, Soekarno tetap menemui rakyatnya. Apalagi ini ratusan ribu rakyatnya yang ingin bertemu presiden," terangnya.
Menurut Pangi, yang penting adalah kehadiran presiden di tengah masyarakat dengan menemui aksi demontrasi itu. “Ini soal bagaimana fatsun politik tuan raja menemui dan memperlakukan warganya," ucapnya.
JAKARTA - Sikap Presiden Joko Widodo yang enggan menemui para ulama perwakilan massa Aksi Bela Islam II di depan Istana Negara, Jumat (4/11) menjadi
- Pemprov Jateng Gelar Mudik Gratis 2025, 289 Bus Berangkat dari TMII
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok
- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Lepas Peserta Program Mudik Seru Bareng NU
- Waka MPR Ibas Komitmen Kawal Program Cek Kesehatan Gratis Merata di Seluruh Indonesia
- SPP Sragen Capai Kapasitas 120 Ton Per Siklus Selama Panen Raya, Dukung Ketahanan Pangan
- Praktisi Intelijen Sebut Masyarakat Tidak Perlu Khawatir Soal UU TNI