Siswa Kelas XII Risau, Polemik UN Harus Segera Diakhiri

jpnn.com - JAKARTA – Polemik seputar pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2017 harus segera diakhiri.
Pasalnya perbedaan suara yang terjadi di internal pemerintah, menimbulkan banyak spekulasi. Hal ini justru beresiko mengorbankan para siswa yang kini duduk di kelas 6, IX dan XII.
Guru SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto Mokhammad Sam’un Hadi menyampaikan, hampir setiap hari murid-murid yang duduk di kelas XII mempertanyakan kejelasan ini. Mereka risau soal nasib mereka yang harus ditentukan dalam beberapa bulan ke depan.
”Berita yang santer adalah tidak ada Unas. Semua sudah mendengar itu. Tapi ada pernyataan beda lagi dari Pak JK (Jusuf Kalla,red). ini yang bikin bingung,” ungkapnya pada Jawa Pos, kemarin (17/12).
Ketidakjelasan ini diakuinya berimbas pada semangat siswa dalam proses belajar. Biasanya, di sekolah selalu diadakan tambahan belajar untuk menghadapi Unas.
Saat ini, kegiatan itu sudah berjalan. Namun, masih tarik ulur ini membuat siswa jadi kepikiran dan menyebabkan semangat mereka merosot.
”Kejelasan ini sangat penting. Apalagi waktu sudah dekat tapi siswa masih bingung soal ada atau tidak,” keluh guru mata pelajaran Kimia itu.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof Dr H Arief Rachman turut mendorong agar pemerintah segera bersikap.
JAKARTA – Polemik seputar pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2017 harus segera diakhiri. Pasalnya perbedaan suara yang terjadi di internal pemerintah,
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Konsolidasi Nasional 2025, Mendikdasmen Ungkap Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Guru
- Dedi Klaim Rencana Mengirim Siswa ke Barak Didukung Orang Tua, tetapi Ditolak Elite
- Bantu Masyarakat, Mahasiswa UTA '45 Bagikan 500 Paket Sembako di Sunter
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda