Direktur Operasional BRI Life Yosie William Iroth memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
Kiri: Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi, Dirut BRI Life Aris Hartanto, Direktur Kepatuhan & Legal BRI Life I Dewa Gede Agung dan Direktur Operasional BRI Life Yosie William Iroth berbincang usai memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
Direktur Kepatuhan & Legal BRI Life I Dewa Gede Agung memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
Dirut BRI Life Aris Hartanto memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi dan Dirut BRI Life Aris Hartanto (kanan) memberi paparan Kinerja Q1 - 2024, Jakarta, Selasa (28/5). Total premi di Q1-2024 mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di Q1 tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan dari produk asuransi jiwa kredit (AJK) yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp617,0 miliar di Q1-2024.