‎KPK Periksa Sekda Kota Palembang
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalakan pemeriksaan Sekretaris Daerah Kota Palembang Ucok Hidayat, Kamis (23/10). Ia diperiksa dalam kasus dugaan suap penanganan Pemilihan Kepala Daerah Palembang dan memberikan keterangan palsu dalam persidangan.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Kamis (23/10).
Priharsa menjelaskan keterangan Ucok diperlukan oleh penyidik. "Untuk mengkonfirmasi dalam rangka pengembangan penyidikan," ujarnya.
Selain itu, KPK juga memeriksa PNS Pemkot Palembang M. Raimon Lauri dan Marta Edison. Saksi lain yang diperiksa dalam kasus itu adalah Harneli, Mamad, Irwan Rozali, dan Iwan Sutaryadi.
Dalam kasus itu, KPK menetapkan Wali Kota Palembang Romi Herton dan istrinya Masyito sebagai tersangka. Keduanya isangka melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Mereka juga disangka melanggar Pasal 22 jo Pasal 35 ayat (1) UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Romi dan Masyito diduga memberi atau memberikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan. Mereka juga diduga dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar. Romi ditahan di Rutan Pomdam Guntur Jaya cabang KPK, sedangkan Masyito di Rutan KPK. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalakan pemeriksaan Sekretaris Daerah Kota Palembang Ucok Hidayat, Kamis (23/10). Ia diperiksa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jelang 100 Hari Pemerintah, Mengenal 'Asta Cita' Prabowo-Gibran
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Tua Gagal Seleksi PPPK jadi Isu Nasional, Disorot Senayan, Coba Simak Kalimat Pak Dedy
- Pemilik Pagar Laut di Tangerang Bakal Didenda Rp 18 Juta per Kilometer
- Soal Nasib Honorer Non-Database BKN Gagal PPPK 2024, Pak Jaya Blak-blakan, Oh
- Menteri Impas Ungkap Pertimbangan Memulangkan Hambali dari Penjara Militer AS
- KPK Bawa 3 Koper Setelah Geledah Rumah Wantimpres Era Jokowi