‘123456’ dan ‘Starwars’ Jadi Password Terpopuler Sepanjang 2015

Ia mengatakan, informasi tentang kesadaran keamanan cyber sulit untuk ditemukan, jadi kebiasaan masyarakat tak berubah.
"Anak-anak tak diajarkan memilih password yang aman di sekolah, dan Anda harus mengunjungi situs pemerintah untuk mendapatkan informasinya," sebut Matthew.
Tiga lapis verifikasi adalah kunci
Bagi siapa saja yang menemukan password mereka di daftar tersebut, Profesor Matthew menyarankan adanya tiga lapis pendekatan verifikasi: username, password yang lebih kompleks, dan bentuk verifikasi biometrik.
Ia mengatakan, verifikasi biometrik kini menjadi lebih umum pada sistem ponsel, tapi masyarakat masih enggan untuk mengambil langkah ekstra.
Sistem biometrik menggunakan karakter unik dan individual untuk verifikasi, termasuk sidik jari dan pemindaian retina.
Profesor Matthew mengatakan, password yang lebih panjang tak ada bedanya jika mereka didasarkan pada pola sederhana yang mudah ditebak.
"Masyarakat hanya menggunakan gabungan angka 1-9; mereka selalu melakukan hal yang paling sederhana," tuturnya.
Seorang ahli mengatakan, sebuah daftar password atau kata sandi terpopuler di tahun 2015 mengungkap banyaknya netizen yang terus mengkompromikan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia