‘Stand Up Speak Up’, Bahu-Membahu Antar-‘Kartini’ Lintas Negara

‘Stand Up Speak Up’, Bahu-Membahu Antar-‘Kartini’ Lintas Negara
‘Stand Up Speak Up’, Bahu-Membahu Antar-‘Kartini’ Lintas Negara

Eli-pun menerangkan, “Jadi begini, saya sedang mencari CSR untuk PKK. Nah kebetulan saya punya program mengurangi angka ketergantungan masyarakat miskin kepada pemerintah, kemudian bertemu dengan Soroptimist.”

Ibu Lurah ini kemudian mengisahkan, para perempuan di Soroptimist telah mendampingi warganya selama 6 bulan terakhir.

“Dari jumlah awal 40 warga, teman-teman di Soroptimist awalnya mencoba menggali potensi mereka. Setelah dikeluarkan potensinya, mereka diminta menuliskan potensi yang dipunyai dan ditanya apa mimpi mereka. Ada yang bermimpi jadi pengusaha, ada yang bermimpi punya toko. Nah, Bu Yanti dan rekan-rekan selalu mendampingi dari awal sampai akhir. Termasuk membantu promosi dan mencarikan network.”

Bagi Eli, misi itu sejalan dengan keinginannya. Karena menurutnya, para perempuan harus maju dan harus optimis. Terlebih, di kelurahan tempat ia tinggal, masih banyak terdapat rumah tangga miskin.

‘Stand Up Speak Up’, Bahu-Membahu Antar-‘Kartini’ Lintas Negara
Atas: Endang Jumarsih (berkebaya oranye) di depan stan daur ulang sampahnya pada peluncuran 'Stand Up Speak Up'. Bawah: tas hasil karya Endang dan rekan-rekanya di kelompok daur ulang. (Foto: Nurina Savitri)

Nyatanya, ‘Stand Up Speak Up’ tak hanya memberi pembelajaran bagi para ibu di Gandaria Selatan. Elke Konieczny, anggota Soroptimist International Kemang asal Jerman, mengaku, ada manfaat batin yang ia reguk dari pengalaman ini.

“Sebagai orang asing, anda bisa punya kesempatan untuk mempelajari perbedaan dalam sistem nilai, yang biasanya tak bisa anda dapatkan lewat media atau Koran. Anda belajar banyak apa yang penting buat mereka dan tahu apa yang bisa anda lakukan untuk mereka,” ungkap perempuan yang telah tinggal di Indonesia selama 35 tahun ini.

Australia-pun melirik program ini dan berkomitmen mendukung para ‘Kartini’.

Sekelompok perempuan ekspatriat dan lokal di Jakarta mencoba memberdayakan ibu rumah tangga yang kurang beruntung di lingkungan mereka. Kemandirian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News