1 Dekade Permintaan Maaf Nasional Pada Penyintas Generasi Yang Hilang
Sepanjang hidupnya, Michael Welsh harus menghadapi trauma karena terpisah dari ibu dan saudara kandungnya, namun permintaan maaf resmi yang disampaikan Pemerintah Australia satu dekade lalu, telah membantunya untuk sembuh.
"Permintaan maaf itu membuat perbedaan besar dalam hidup saya, sepanjang hidup saya, yang telah saya jalani, ini membuat perbedaan bagi anak-anak saya, dan saudara laki-laki dan perempuan saya," katanya.
"Itu adalah saat yang ajaib bagi saya."
Dia baru berumur delapan tahun saat dia diambil dari ibunya oleh petugas kesejahteraan di rumah mereka di Coonamble di barat tengah New South Wales, pada tahun 1960an.
Dia tidak melihat ibunya lagi sampai berumur 17 tahun.
Welsh dan para penyintas ‘Generasi yang Hilang’ lainnya telah kembali ke Gedung Parlemen di Canberra pada hari Selasa (13/2/2018), untuk mengenang kembali hari ketika mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, menyatakan permintaan maaf.
Pada tahun 2008, Kevin Rudd menggambarkan pengambilan paksa anak-anak Aborigin sebagai "bab yang merusak dalam sejarah bangsa Australia".
Selama pidato yang bernada emosional itu, sebagaimana telah disaksikan masyarakat Australia, Kevin Rudd mengatakan bahwa Pemerintah Australia secara berturut-turut telah menimbulkan "penderitaan dan kerugian yang mendalam" dengan mengambil secara paksa puluhan ribu anak-anak Aborijin selama beberapa dekade.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun