1 Jam Hisap Shisha Setara dengan Hirup Asap 50-100 Batang Rokok
Dokter Australia telah mengeluarkan peringatan akan bahaya merokok dari shisha, menghilangkan mitos bahwa alat ini lebih aman daripada rokok biasa.
Penelitian yang dipublikasikan dalam ‘Jurnal Medis Australia’ fokus pada kasus seorang perempuan berusia 20-an tahun yang secara rutin menggunakan shisha, dan kemudian dilarikan ke rumah sakit karena keracunan karbon monoksida.
Ahli jantung memperingatkan, lebih banyak orang bisa membuat diri mereka rentan terkena masalah kesehatan jangka panjang dengan menggunakan shisha atau rokok pipa ini.
Menghirup shisha selama satu jam setara dengan menghirup asap 50-100 batang rokok. (Foto: Reuters)
Dr Louis Wang, dari Institut Penelitian Jantung Victor Chang dan Rumah Sakit St Vincent di Sydney, mengatakan, satu sesi merokok shisha selama satu jam sama dengan menghirup asap 50 hingga 100 batang rokok.
"Semua konsekuensi jangka panjang dari merokok juga ada dalam dampak negatif dari menghisap shisha - penyakit paru-paru, kanker, penyakit kardiovaskular. Tapi resiko tambahan dari merokok shisha adalah kenyataan bahwa ada banyak karbon monoksida dalam ruangan itu," jelasnya.
Penelitian Dr Louis adalah studi pertama di Australia yang mengemukakan hubungan antara keracunan karbon monoksida dengan desain shisha.
Pipa-pipa bekerja dengan menggunakan arang untuk memanaskan bahan di atas perangkat, yang berjalan melalui pipa ke dalam ruang air, sebelum akhirnya dihisap.
Dokter Australia telah mengeluarkan peringatan akan bahaya merokok dari shisha, menghilangkan mitos bahwa alat ini lebih aman daripada rokok biasa.Penelitian
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat