1 Pedemo di Sulteng Tewas Diduga Tertembak Peluru Aparat, IPW Merespons Begini
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi kekerasan aparat dalam mengamankan aksi unjuk rasa.
Hal itu menyusul tewasnya seorang pedemo diduga akibat tertembak peluru polisi di Sulawesi Tengah.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan evaluasi kepada Kapolda jajaran terkait insiden aparat yang melakukan tindakan represif.
"Sudah saatnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi para Kapoldanya yang tidak mampu melaksanakan Polri Presisi," kata Sugeng dalam keterangannya, Selasa (15/2).
Pada kasus tewasnya pedemo di Sulteng, Sugeng menyebut Kapolri sudah bertindak dengan mengirim tim Propam Mabes Polri untuk mengawal penyidikan.
Hal itu, lanjut Sugeng, dinilai sejalan dengan keinginan Kapolri yang tidak segan menindak anggota yang melanggar.
"Hal ini sejalan dengan tekad Kapolri yang telah meminta para Kapolda menindak tegas pelanggaran anggota yang melakukan kekerasan berlebihan melalui Surat Telegram bernomor ST/2162/X/HUK2.9/2021 tertanggal 18 Oktober 2021," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan pihaknya mendesak Polri menindak tegas dengan cara memecat oknum polisi yang terlibat penembakan pedemo itu.
Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi kekerasan aparat dalam mengamankan aksi unjuk rasa
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- IPW: Presiden Prabowo yang Menentukan Posisi Wakapolri
- Ahmad Ali Janjikan Tak Ada Anak yang Berhenti Sekolah Karena Kendala Biaya
- Pemimpin Berprestasi, Anwar Hafid Diinginkan Rakyat jadi Gubernur Sulteng
- Ahmad Ali Ingin Petani di Sulteng Bisa Sejahtera, Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Pupuk