1 Tahun Kudeta Myanmar, Tak Ada Kabar Baik, Ini soal Orang Hilang

AAPP memperkirakan lebih dari 8.000 orang ditahan di penjara-penjara dan pusat-pusat interogasi, termasuk Suu Kyi dan sebagian besar anggota kabinetnya, sementara sekitar 1.500 orang telah terbunuh. Reuters tidak dapat memverifikasi data AAPP secara independen.
Mereka mengatakan ratusan orang telah tewas dalam tahanan. Junta mengatakan angka itu dilebih-lebihkan dan AAPP menyebarkan informasi palsu. Junta belum pernah mengungkap jumlah orang yang ditahan.
Mencari Keberadaan Orang-Orang Tercinta
Militer tidak memberi tahu keluarga ketika seseorang ditangkap dan petugas penjara sering tidak melakukannya ketika orang-orang yang ditangkap tiba di penjara.
Kondisi itu membuat keluarga terpaksa mencari sendiri keberadaan mereka dengan menelepon dan mendatangi kantor-kantor polisi dan penjara, atau mengandalkan informasi dari liputan media atau kelompok pembela hak asasi manusia.
Kadang-kadang mereka mengirim paket makanan dan menganggapnya sebagai tanda keberadaan kerabat mereka jika paket itu diterima, menurut laporan Human Rights Watch.
Dalam banyak kasus, seorang pendiri AAPP Bo Kyi mengatakan, organisasinya berhasil memastikan bahwa seseorang telah ditahan tapi tidak tahu di mana.
Tae-Ung Baik, ketua kelompok kerja penghilangan paksa di PBB, mengatakan kepada Reuters kelompoknya telah menerima laporan dari keluarga-keluarga di Myanmar tentang penghilangan paksa sejak Februari lalu dan "sangat khawatir" dengan situasinya.
Ribuan warga Myanmar ditangkap karena dianggap terlibat dalam aksi-aksi protes menentang kudeta militer 1 Februari, banyak yang belum kembali sampai sekarang
- Anak Perempuan Diduga Diculik di Pasar Rebo, Polisi Periksa CCTV
- Cari Remaja Hilang di Hutan Jambi, Tim SAR Gunakan Drone Thermal
- 2 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Masih Hilang
- Hilang 5 Hari di Sungai, Ibu Ini Ditemukan Selamat
- Pemancing Jatuh dari Speedboat di Kepri Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara